Cari Blog Ini

Kamis, 20 Oktober 2011

PRAKTIK SALON IKAN CUPANG

Kontes ikan cupang saat ini telah merebak ke mana-mana. Bak jamur di musim hujan bermunculan pula klub penggemar ikan hias ini. Maraknya kontes tak ubahnya ajang fashion show bagi ikan kesayangan kita. Lewat kontes tersebut dapat diukur kualitas ikan yang anda miliki. Sebab dalam kontes terdapat mekanisme serta standar nilai yang berlaku universal. Jangan sampai ikan kita hanya bagus bagi kita pemiliknya sedang di mata orang lain tak ubahnya (maaf) cupang hasil reject. Tentunya banyak penggemar yang tak ingin kehilangan muka di arena kontes.

Banyak cara yang dilakukan untuk membuat ikan kita tampil cantik dan indah. Pemeliharaan yang rutin dan telaten akan membuat ikan kita sehat serta prima. Efeknya ikan kita akan menampilkan keindahannya secara maksimal. Namun banyak hobiis yang enggan untuk melakukan perawatan secara intensif. Mereka hanya menginginkan untuk meraih gelar juara. Banyak cara dilakukan salah satunya adalah dengan cara melakukan salon terhadap ikannya.

Bagi hobiis pemula istilah menyalon cupang mungkin terdengar kurang familiar di telinga. Namun bagi para penikmat kontes salon bukanlah hal yang asing. Menyalon ikan pada dasarnya sama seperti salon bagi manusia. Yakni merubah penampilan agar terlihat baik rupa dan indah. Namun sayangnya kegiatan menyalon merupakan cara instan yang ditempuh hobiis agar kelangenannya terlihat apik. Oleh karena itulah praktek menyalon pada saat kontes sangat dikecam oleh para peserta. Bahkan juri tak segan melakukan diskualifikasi bagi ikan yang disinyalir disalon.

Tapi bagaimana cara menyelon cupang itu? Mungkin kita akan bertanya-tanya dalam pikiran kita. Saya akan memberikan sedikit info sebatas apa yang saya ketahui mengenai salon cupang.

Peralatan yang dibutuhkan:
 Serok halus
 Cawan
 Piring dan kain halus
 Es batu
 Gunting bermata tipis yang tajam
 Pinset
 Silet/cutter

Ikan cupang merupakan ikan yang aktif dan lincah. Ketika ditangkap dengan serok ikan ini kan menggelepar dan meronta agar dapat dilepaskan. Untuk melakukan penyalonan pertamakali dilakukan pembiusan terhadap ikan. Hal ini bertujuan agar ketika dilakukan penyalonan sirip atau tubuh ikan tidak terluka. Karena penyelonan cupang tak ubahnya usaha operasi plastik yang melibatkan peralatan yang tajam dan dapat melukai ikan. Meskipun istilah yang digunakan adalah bius tetapi tak melibatkan obat bius sama sekali. Melainkan hanya sebongkah kecil batu es untuk membuat ikan kehilangan kesadaran.

Ikan cupang pada dasarnya tidak membutuhkan obat bius lantaran ukuran tubuhnya yang kecil. Berbeda dengan pembiusan ikan seperti arwana yang menggunakan cairan kimiawi agar membuat ikan pingsan. Ukuran cupang yang kecil sulit untuk menentukan dosisnya. Masukkan ikan ke dalam cawan. Perlahan tambahkan es batu hingga air menjadi dingin. Ikan tidak boleh dimasukkan dalam air dingin secara mendadak sebab dapat merusak sistem keseimbangan tubuhnya yang berujung kematian. Oleh karena itu tunggu es batu hingga meleleh dan membuat air menjadi dingin. Perlahan ikan akan kehilangan keseimbangan dan terlihat terhuyung-huyung setelah air menjadi dingin. Ikan pun menjadi lemas dan tubuhnya mulai membiru serta insangnya membuka lebar.

Bila ikan telah menunjukkan gejala di atas operasi harus segera dijalankan. Operasi dilakukan secara cepat dan tidak boleh lebih dari tiga menit. Angkat ikan yang telah terbius letakkan di atas kain halus yang ditempatkan di atas piring. Biarkan tubuh ikan tergenangi air setengah badan. Tujuannya agar sirip dapat terbuka dan tidak lengket. Sehingga dapat meminimalisir kejadian salah operasi. Selanjutnya kita dapat melakukan eksekusi pada bagian tubuh ikan yang dirasa perlu untuk dilakukan penyalonan.

Mungkin pertanyaan bagian mana yang disalon ada dalam kepala anda? Jelas jawabannya ada di sirip. Bagian sirip yang menjadi target utama bedah plastik jalanan ini. Berikut ini bentuk penyalonan yang saya ketahui :

1. Mencabut tulang sirip
Ikan yang bagus adalah ikan yang mempunyai sirip dengan komposisi harmonis dan rapih. Maksudnya susunan seritnya teratur dan konsisten. Misal ikan dengan jenis serit empat, pada ekornya harus terdapat serit dengan cabang yang sama. Sering yang terjadi cupang memiliki tulang sirip yang tidak harmonis. Operasi dapa dilakukan dengan mencabut tulang sirip yang tidak teratur tersebut.

Ikan yang telah dibius sebelumnya telah dipilih bagian tulang sirip yang hendak dicabut. Selaput sirip di sekitar tulang tersebut dibeset dengan cutter agar memudahkan pencabutan. Setelah tulang siring tersebut terpisah dari selaput sirip lakukan pencabutan dengan menggunakan pinset secara lembut dan cepat. Tari dengan kencang hingga sirip tercabut. Ingat tercabut, bukan terputus akibat tekanan pinset. Tulang sirip yang tercabut akan menimbulkan pendarahan hebat pada bagian tubuh ikan tersebut. Setelah selesai masukkan ikan dalam larutan anti biotik agar terbebas dari penyakit.

2. Menggunting serit lebih/patah
Terkadang ada bagian serit yang lebih panjang dari serit yang lain. Hal ini tentunya akan mempengaruhi penilaian dewan juri di gelanggang kontes. Mensiasatinya cukup dengan melakukan pengguntingan. Namun perlu diingat pengguntingan harus dilakukan secara miring sehingga hasil potongan membentuk sudut lancip. Sebab jika tidak dipotong melancip serit akan tumbuh kembali cenderung bengkok. Serit patah juga acap kali menjadi momok menakutkan. Ikan yang sudah disiapkan kontes mendadak mengalami petah serit akibat penangkapan yang kasar sering terjadi. Caranya juga cukup dibereskan dengan gunting.


Praktik terlarang
Kegiatan menyalon cupang merupakan praktik haram dalam dunia kontes. Sebab tak ubahnya upaya curang guna mendongkrak penampilan cupang secara instan. Sanksi bagi penyalon dalam kontes dapat berupa pengurangan poin bahkan diskwalifikasi.

Lebih baik hal tersebut tidak dilakukan bila anda tidak bisa mempraktikkannya dengan baik.
Sebab jiak salah melakukannya, maka anda sama saja dengan menyiksa ikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar